Laman

Rabu, 17 November 2010

LPI tonggak reformasi persepakbolaan indonesia???

Liga Primer Indonesia (LPI) diyakini banyak kalangan sebagai titik balik reformasi persepakbolaan Indonesia. Namun penggagas LPI, Arifin Panigoro, menekankan bahwa LPI diselenggarakan bukan untuk menandingi ISL, melainkan untuk menciptakan kompetisi sepakbola yang lebih mandiri, professional, dan bersih.
"Kita ingin dapat menggelar sebuah kompetisi yang lebih bersih.LPI bertujuan untuk itu dan bukan untuk menandingi kompetisi yang sudah ada,"



tegas Arifin seperti yang dikutip dari Antara News.


Ia mengakui sulitnya merubah budaya persepakbolaan Indonesia. Tetapi ia tetap optimis, bahwa dengan perubahan sistem kompetisi, LPI dapat menghidupkan klub dan pemain.
Paparan tersebut dilontarkan Arifin ketika menjadi pembicara dalam acara Diskusi Sepakbola Indonesia bertajuk “Reformasi atau Tertinggal”. Diskusi yang diselenggarakan oleh Jakmania dan LSM HALMA Strategic ini dibuka oleh Menpora Andi Mallarangeng serta dihadiri oleh sekitar 26 perwakilan klub sepakbola seluruh Indonesia. Mantan pemain timnas Bob Hippy dan kolumnis Kompas Budiarto Shambazy turut menjadi pembicara.
Diskusi yang juga dihadiri oleh beberapa anggota DPR, perwakilan ICW dan perwakilan supporter sepakbola ini memiliki sejumlah butir tujuan reformasi sepakbola Indonesia. Beberapa butir tujuan antara lain merumuskan kemandirian klub agar tidak lagi menggantungkan pendanaan dari APBD serta perlunya dibentuk koalisi untuk membenahi persepakbolaan Indonesia.
CEO HALMA Strategic, Halim Mahfud menambahkan bila ada yang tidak mendukung kegiatan ini, perlu diragukan ke-Indonesiaannya karena LPI dianggap sebagai langkah awal perubahan persepakbolaan Indonesia. Komentar Halim juga dipertegas oleh Ketua Umum Persebaya, Saleh Ismail Mukandar, yang mengatakan bahwa teriakan penonton di stadion kepada petinggi PSSI ketika Indonesia melawan Uruguay tangal 12 Oktober lalu merupakan indikator nyata perlunya reformasi di tubuh PSSI.
dikesempatan lain Penggagas Liga Primer Indonesia (LPI) Arifin Panigoro mengatakan, syarat untuk memajukan persepakbolaan nasional adalah, sepakbola harus dikelola secara profesional, mandiri, dan modern. Dengan cara itu, sepakbola maju dan menjadi industri yang menjanjikan.

Dengan demikian, klub-klub sepakbola akan mandiri secara finansial. "Jangan sampai sepakbola hanya menghabiskan uang negara," kata Arifin saat deklarasi LPI di entertainment Plaza Semarang, Minggu (24/10).
Selain klub harus profesional, Arifin menyebut ada beberapa pilar lain yang harus dipenuhi untuk kemajuan sepakbola nasional. Antara lain pembinaan pemain sejak usia dini dan kompetisi harus dilakukan secara fair play.
"Jangan ada lagi suap kepada wasit, jual beli skor dan sebagainya." Pembinaan sepakbola juga harus menggunakan pendekatan scientific. Sebelum era 1970-an, kata Arifin, sepakbola bisa maju meski hanya bermodal semangat. Kini, semangat saja tak cukup, tapi harus memenuhi beberapa pilar tersebut.
Dalam paparan penggagas Arifin Panigoro dalam acara yang sama, LPI akan bergulir mulai 8 Januari 2011.
kita akan sama2 menunggu... (:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar